LAPORAN HASIL USAHA
“KREASI KERTAS KORAN”
DARI LIMBAH MENJADI RUPIAH
Disusun Oleh:
1. VANORA ARMAVITA (A1E007032)
2. TRI ARIANI (A1E007031)
3. YUYUN WAHYUNI (A1E007035)
4. RHENY MIDAYANTI (A1E107015)
5. MAWARDI (A1E007026)
6. RIKO (A1E007010)
7. DICKI AGOENG VP (A1E007019)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
Kata Pengantar
Puji syukur penulis ucapkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelasaikan laporan kegiatan usaha “Kreasi Kertas
Koran” ini dengan baik.
Dalam situasi krisis seperti sekarang
ini sedah selayaknya mahasiswa sebagai generasi penerus selanjutnya telah
memiliki pola fikir bagaimana agar tidak kembali menjadi beban pemerintah
dengan menjadi pengangguran. Salah satu cara terbaik menolong pemerintah adalah
dengan dapat bertindak kreatif sehingga dapat menghasilkn pekerjaan sendiri
yakni dengan berwirausaha.
Sadar akan hal tersebut, penulis
melakukan suatu kegiatan usaha yang mana dengan kegiatan ini diharapkan
nantinya dapat memotivasi penulis seta rekan mahasiswa lainnya untuk tidak
bergantung terus kepada badan usaha namun bergerak sendiri untuk membuka usaha.
Kegiatan yang dilakukan penulis ini
tentunya tidak lepas dari bimbingan dosen pembimbing yakni Bapak Drs. Riskan
yang dengan tetap sabarmembimbing penulis, untuk itu penulis ucapkan terima
kasih.
Dalam penyusunan laporan ini tentunya
tidak lepas dari kesalahan karena penulis hanyalah manusia biasa yang tidak
luput dari kesalahan dan kekurangan, untuk itu penulis mohon maaf. Terakhir
penulis ucapkan selamat berwirausaha dan semoga laporan ini akan bermanfaat
untuk selanjutnya.
Bengkulu,
Mei 2009
Penulis
BAB I Pendahuluan
1.1
Latar
Belakang
Saat
ini di seluruh dunia termasuk negara-negara maju sedang menghadapi fenomena
peningkatan jumlah pengangguran (jobless growth phenomenon). Pertumbuhan
ekonomi dan industri yang terjadi tidak berbanding lurus dengan pertumbuhan
kesempatan kerja. Salah satu penyebab utamanya adalah penggunaan tekhnologi
mesin yang dianggap jauh lebih efisien untuk menggantikan peran manusia. Hal
ini tentu saja menjadikan persaingan dalam mencari pekerjaan di masa datang
akan semakin ketat, apalagi dengan adanya globalisasi di mana tidak ada lagi
penghalang dalam mendapatkan pekerjaan selain kompetensi yang disyaratkan.
Orang-orang
yang mempunyai nilai plus atau at least one step a step over the other yang
dapat bertahan dalam kompetisi tersebut. Masa depan membutuhkan pribadi-pribadi
berjiwa kepemimpinan yang dapat mendorong dan menciptakan perubahan (drive to
change), bukannya yang hanya dapat mengikuti perkembangan (drive by change),
apalagi yang anti perubahan (resist to change) (Harsiwi, 2003). Kemampuan untuk
menjadi agent of change inilah salah satu hal yang merupakan kelebihan manusia
dari mesin-mesin teknologi.
Agar
dapat memenuhi hal tersebut sudah seharusnya setiap mahasiswa yang diharapkan
nantinya dapat berperan sebagai pelaku utama di masa depan harus sudah membuat
target dan persiapan matang untuk mencapainya. Sebagaimana dikatakan oleh
Wiranto Arismunandar (2003) bahwa dengan memiliki target dari awal mereka akan
memahami dan bersungguh-sungguh dengan motivasi yang tinggi mendapatkan
kemampuan dan keterampilan yang perlu dimiliki. Walaupun seiring dengan
perjalanan waktu nantinya akan sangat mungkin terjadi perubahan dalam keinginan
dan cita-citanya tersebut. Hal ini sangat wajar dan manusiawi terjadi sesuai
dengan bertambahnya pengetahuan dan pengalaman yang bersangkutan.
Sehubungan
dengan hal itu kegiatan wirausaha merupakan pilihan yang tepat bagi orang-orang
yang berminat dan bersungguh-sungguh melakukannya. Alam, iklim, kondisi yang
dimiliki Indonesia sudah sangat memungkinkan bagi pengembangan kegiatan
kewirausahaan.
Fakta
menunjukkan bahwa apa yang terjadi dikalangan mahasiswa selama mereka mengikuti
perkulihan di perguruan tinggi bahkan juga telah tamat mereka tidak memiliki
keterampilan yang patut dijual dilingkungan masyarakat dimana mereka berada,
sebagai bekal mereka hidup secara mandiri, bila tidak bekerja disektor formal
baik Negeri maupun Swasta. Tidak jarang dilihat ada sebagian mahasiswa
disamping mengikuti perkuliahan, juga bekerja sebagi buruh bangunan guna ikut
membantu orang tua dalam membiayai perkuliahannya. Padahal jika mau mahasiswa
dapat melakukan wirausaha yang lebih menguntungkan dengan memanfaatkan kondisi
yang ada tanpa harus terpaksa meninggalkan kegiatan kuliah seperti kegiatan
yang penyusun lakukan.
Bertambahnya
penduduk dengan diikuti bertambahnya kebutuhan, baik kebutuhan primer seperti
makanan, pakaian, tempat tinggal, maupun kebutuhan sekunder seperti bacaan,
kendaraan, tontonan, dan sebagainya telah membawa dampak bagi penduduk itu
sendiri. Salah satu contoh adalah barng bekas yang merupakan limbah rumah
tangga seperti kemasan shampoo, pasta gigi, sabun, dan kemasan makanan serta
kemasan kemasan lainnya yang akah berkibat serius apabila tidak dikelola dengan
baik.
Dengan
kebutuhan masyarakat yang kian meningkat pula, perlu berbuat yang
sungguh-sungguh untuk mengatasi hal-hal terebut. Salah satunya adalah dengan
memanfaatkan bahan-bahan tersebut untuk sesuatu yang berguna, missal
memanfaatkan untuk peralatan rumah tangga atau kerajinan tangan bentuk lain.
Sebagai
bahan petimbangan yang lain pula bahwa bahan-bahan yang tersedia di ala mini
cukup terbatas maka pemanfaatan ulang (reuse), mendaur ulang (recycle),
mengurangi dampak limbah rumah tangga (reduce) perlu kita lakukan. Dengan demikian
sebagai penduduk bumi kita telah turut menjaga kelestarian lingkungan ini.
Sebagai
bagian dari limbah rumh tangga Koran-koran yang kita miliki akan berpotensi
menjadi pemandangan yang tidak sedap apabila hanya ditupuk disudut sudut
ruangan rumah. Begitu pula kertas-kertas Koran ini merupakan potensi bahan yang
berlimpah untuk dibuat sebagai peralatan rumah tangga.
Dengan
sedikit sentuhan tangan-tangan terampil yang kita miliki tentu Koran-koran
bekas ini bisa diubah menjadi barang-barang rumah tangga, seperti keranjang
buah, tempat tissue, hiasan diding, celemek stoples, nampan gelas dan
sebagainya. Tumpukan Koran yang awalnya memenihi ruangan rumah dan berkesan
tidak rapi, kini bisa menjadi barang yang sangat bermanfaat bagi kehidupan
kita. Bahkan bisa dibuat menjadi kegiatan produktif yang mempunyai nilai jual
yang cukup tinggi.
1.2
Tujuan
Kegitan wirausaha ini bertujuan untuk
membantu mengurangi tingkat pengangguran dengan memanfaatkan sesuatu yang tak
lagi berguna sehingga menjadi memiliki nilai guna yang cukup tinggi sehingga
dapat mengubah limbah menjadi rupiah.
Kegiatan wirausaha ini juga bertujuan
untuk melatih diri dalam mempersiapkan terjun ke dalam masyarakat. Melatih diri
untuk siap berusaha sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain baik itu
pihak pemerintah ataupun swasta.
1.3
Manfaat
Mengumpulkan Koran digudang, setelah
cukup menumpuk biasanya kita jual ke pengepul (orang yan mencari barang bekas).
Namun bila tumpukan ini dikreasikan menjadi suatu yang lain, tentu akan menjadi
sesuatu yang luar biasa. Tapi yang dimaksud luar biasa ini bukan mendatangkan
petaka seperti membuat koran menjadi petasan, tetapi membuat sesuatu yang
bermanfaat.
Memanfaatkan kertas Koran sebagai
kemasan nasi bungkus jauh lebih baik dari sekadar dibuat petasan. Namun,
memanfaatkan Koran sebagai bahan kerajinan jelas akan mendatangkan keuntungan.
Koran-koaran akan diubah menjadi barang kerajinan yang sarat dengan keindahan. Begitu
pula barang-barang ini sangat bermanfaat dan dapat dijual sebagai sumber
pendapatan.
BAB II Dasar Teori
1. Pengertian Wirausaha
Wirausaha dapat diartikan
sebagai seorang yang berkemauan keras dalam bisnis dan patut menjadi teladan
hidup. Dengan demikian seorang wirausaha dapat dideskripsikan sebagai seorang
yang mempunyai dan memakai atribut :
1. Wawasan komersial dan
kesadaran akan pasar.
2. Kemampuan untuk bekerja
secara tekun dan mandiri.
3. pikiran yang inovatif
dan kreatif.
4. Kemampuan untuk
memanajemeni dan mengarahkan usaha.
5. kapasitas
mengorganisasi dan keterampilan analitik.
6. Stamina dan daya tahan.
7. Kemampuan untuk bergaul
yang baik dengan orang dari segala tingkatan.
Seorang wirausahawan
adalah seroang yang berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam
berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil risiko artinys bermental mandiri
dan berani memulai usaha tanpa diliputi rasa takut dan cemas sekalipun dalam
kondisi tidak pasti. Seorang wirausahawan dalam pikirannya selalu
berusaha mencari, memanfaatkan serta menciptakan peluang usaha yang dapat
memberikan keuntungan. Risiko kerugian merupakan hal biasa karena mereka
memegang prinsip bahwa paktor kerugian pasti ada.
2. Prinsip-prinsip
Wirausaha
Untuk dapat berwirausaha secara
berhasil perlu sekali untuk diperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
a.
Mengenal potensi diri
Sebelum melangkah untuk melakukan suatu usaha seseorang harus mampu mengenal
dirinya sendiri, baik berupa kelemahan maupun potensi yang ada dalam dirinya.
Hal ini sagat penting untuk dijadikan suatu modal dalam menjalankan wirausaha.
Setiap orang mempunyai potensi untuk berhasil dalam menjalankan usaha, tinggal
ketepatan orang tersebut dalam menerapkan potensinya untuk berusaha.
b. Berani
menghadapi tantangan
Keberanian untuk menghadapi tantangan harus menjadi prinsip yang mengakar kuat
bagi seseorang yang akan berwirausaha agar apa yang akan menjadi usahanya dapat
berkelanjutan.Setiap orang yang ingin hidup mandiri akan dapat berhasil dengan
baik apabila ia berani untuk menghadapi tantangan yang ada dan mengantisipasi
tantangan tersebut secara benar.
c. Mental
yang tangguh dan berkemauan keras
Mudah menyerah adalah merupakan tindakan yang harus dihindari.Mungkin dalam
menjalankan usaha setiap orang pasti akan mengalami pasang surut dalam
usaha.Setiap wirausaha yang baik pasti akan memegang prinsip berkemauan keras
dan bermental yang tangguh agar ia dapat memiliki suatu semangat agar usaha
yang dilakukan memiliki grafik yang stabil dan bahkan grafik yang naik.
d.
Disiplin diri
Prinsip wirausaha yang sangat penting adalah disiplin diri karena kedisiplinan
sangat penting untuk menunjang tercapainya tujuan. Disiplin diri dapat
diartikan dengan pemanfaatan diri sesuai dengan ketepatan waktu untuk mencapai
cita-cita. Disiplin diri sangat penting karena seorang wirausahawan tidak
terikat atau dibawah orang lain, untuk itu ia perlu mendisiplinkan dirinya
sendiri.
e. Hemat
dan cermat
Yang dimaksud dengan prinsip hemat dan cermat yaitu suatu kemampuan untuk
memanfaatkan keuangan sesuai dengan kebutuhan dan keuangan tersedbut harus
dikeluarkan apabila diperlukan untuk kebutuhan yang dapat menunjang kemajuan
usaha.
f.
Keterbukaan
Keterbukaan yang dimaksud disini adalah bahwa setiap orang yang berwirausaha
harus mau untuk menerima saran-saran dari orang lain yang berguna untuk
kemajuan usahanya. Keterbukaan untuk menerima kritik dan saran dari orang lain
merupakan langkah untuk mengurangi kesalahan yang terjadi. Keterbukaan
merupakan langkah awal untuk menuju bijaksana karena saran-saran dan kritik
yang bersifat membangun dan membantu bagi wirausahaan dalam mengambil
kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan usaha yang sedang dilakukan.
g. Wibawa
dan jujur
Kewibawaan adalah merupakan alat yang dimiliki oleh seseorang untuk membuat
orang lain menghormati segala keputusan yang diambil. Selain wibawa seorang
wirausaha yang sedang melaksanakan usahanya harus memiliki prinsip kejujuran
karena dengan kejujuran maka orang lain akan senantiasa mempercayai terhadap
hasil produk yang dibuat oleh wirausahawan tersebut.
h.
Percaya diri.
Percaya diri merupakan
suatu prinsip yang harus dipegang oleh seseorang dalam berwirausaha.Percaya
diri memiliki suatu pengertian tindakan atau sikap dan keyakinan seseorang
untuk memulai, melakukan dan menyelesaikan suatu pekerjaan yang dihadapi.
i.
Memperhatikan keadaan pasar.
Dalam melaksanakan usaha harus berpegang prinsip sesuai keadaan pasar. Hal ini
sangat penting karena apabila produk jasa atau barang sesuai dengan
kebutuhan pasar maka peluang untuk mendapatkan untung yang besar dan berhasil
adalah lebih besar. Setiap tindakan wirausaha yang ceroboh tanpa memperhatikan
kebutuhan pasar akan dapat menimbulkan kerugian yang besar bahkan dapat
menimbulkan kebangkrutan.
j.
Manajemen yang baik
Prinsip pemakaian manajemen yang baik sangat penting bagi setiap kegiatan
wirausaha karena dengan manajemen yang baik seseorang akan dapat mengatur
usahanya dengan baik. Seorang wirausahawan akan mampu mengendalikan usahanya
dengan baik dan berhasil apabila ia menggunakan sistem manajemen yang tepat dan
baik. Setiap usaha dan program yang dibuat harus masuk dalam sistem manajemen yang
baik dan rapi agar pelaksanaan usaha atau wirausaha yang sedang dan akan
dilakukan dapat berjalan dengan teratur dan rapi.
3. Manajemen Usaha
Untuk mencapai tujuan,
wirausaha memerlukan manajemen yang baik guna mengatur operasinya. Jadi
manajemen adalah suatu rangkaian kegiatan untuk mengkoordinasikan dan
mengintegrasikan sumber-sumber, melalui orang-orang dengan menggunakan teknik
dan struktur organisasi guna mencapai tujuan usaha seperti memperoleh laba,
kelangsungan hidup dan pertumbuhan usaha. Fungsi-fungsi manajemen meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pengepakan, pengkoordinasian dan pengawasan.
Setiap kegiatan wirausaha seperti produksi, pemasaran, keuangan dan personalia
perlu direncanakan, diorganisir, diarahkan, dikoordinir dan diawasi agar
tercapai tujuan secara efisien dan efektif.
Berikut ini pengertian
dari fungsi-fungsi manajemen tersebut :
a.
perencanaan adalah penentuan segala sesuatu sebelum dilakukan kegiatan-kegiatan
usaha.Wirausahawan yang mengadakan perencanaan akan berhasil dibandingkan
dengan yang tidak mengadakan perencanaan.
b.
pengorganisasian adalah merupakan proses menciptakan hubungan antara
fungsi-fungsi personalia dan faktor fisik agar kegiatan-kegiatan diarahkan pada
pencapaian tujuan.
c.
pengarahan adalah merupakan usaha yang berhubungan dengan sesuatu agar semua
dapat dilakukan.
d.
Pengkoordinasian adalah merupakan usaha mengsinkronkan dan menyatukan segala
kegiatan dalam usaha agar tercapai tujuan wirausaha.
e.
pengawasan adalah merupakan usaha memberikan petunjuk pada para pelaksana agar
mereka bertindak sesuai rencana.
Pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut dijalankan pada seluruh kegiatan
wirausaha, seperti : merencanakan usaha,mengelola pemasaran, penilaian
kelayakan usaha,perencanaan modal, perencanaan dan pengawasan produksi,
pengelolaan sumber daya manusia dan lain-lain.
|
BAB III Pelaksanaan Usaha
3.1 Alat dan Bahan
Kertas
Koran bekas
Lem
glue gun
Kerdus
bekas
Karton
padi tebal
Lidi
Kertas
kambing
Plastic
jilid
Gunting
Cutter
Pensil
Penghapus
Penggaris
Sampul
plastic kaca
Kuas
Pipa
Sedotan
3.2 Prosedur Pembuatan
1. Menyiapkan kertas Koran menjadi bahan kerajinan.
Membuat pilinan
a.
Kertas
Koran digunting memanjang dengan lebar kurang lebih 6 cm searah alur kertas.
Pita-pita Koran dipelintir dengan keduatangan dengan arah yang berlawanan
b.
Pita
korang yang telah dipelintir ditekuk salah satu bagiannya
c.
Kertas
kemudian dipilin dengan kedua tangan. Apabila ujung pita telah habis dan hendak
diperpanjang maka pita kertas disambung lebih dulu dengan lem.
Membuat kepang/ jalinan Koran
a.
Pita
kertas Koran ditekuk dengan panjang yang berbeda (ujung tidak sama)
b.
Ambil
pita kertas lain dan tempelkan ujungnya pada tekukan pita Koran sebelunmya
c.
Kepanglah
seperti mengepang rambut
d.
Sambunglah
dengan pita yang baru apabila pita yang terjalin telah habis
Membuat linting Koran
a.
Gunting
keras Koran dengan ukuran 11 x 8 cm.
b.
Gulung
kertas Koran dengan alat pelinting (lidi tusuk sate) didalamnya hingga kertas
habis membungkus lidi.
c.
Lem
kertas Koran pada akhir lintingan
d.
Lepaskan
alat pelinting
Membuat kerucut Koran
a. Potong kertas ukuran 6 x 6 cm. Lipat
menjadi dua tepat di tengah
b. Kemudian lipat bagian kanan lipatan
secara serong seperti gambar
c. Lipat lagi lipatan sebelumnya
d. Gulung lipatan dan tempelkan dengan
lem, sisi luar kertas gulungnya
e. Potong bagian dasar kerucut. Kerucut
Koran telah jadi.
Membuat segitiga Koran
a. Potong kertas Koran ukuran 4 x 4 cm,
kemudian lipat menjadi 2
b. Lipat secara serong tepat simetris di
tengah lipatan sebelumnya sehingga menjadi bentuk segitiga sama kaki
c. Lipat bentuk segitiga sama kaki dan
tempel dengan lem sehingga membentuk segitiga siku-siku
d. Potong bagian tengah hingga terbentuk
dua segitiga siku-siku
3.4 Proses Pemasaran
BAB IV Hasil dan Pembahasan
4.1 Modal
Pembuatan
Ø Modal tetap : Rp. 75.000,-
Ø Lem lilin : Rp. 40.000,-
Ø Pewarna : Rp. 7.000,-
Ø Sampul plastic kaca : Rp. 8.000,-
Ø Karton padi : Rp. 14.000,-
Ø Kertas kambing : Rp. 2.000,-
Ø Plastic jlid : Rp. 5.000,-
Ø Listrik :
Rp. 10.000,-
Ø Gaji pegawai : Rp. 100.000,-
Total
: Rp. 261.000,-
4.2 Produk
yang Dihasilkan
Tempat
pena gubug : 3
buah
Tempat
pensil baling :
5 buah
Bingkai
foto dan komedi putar : 7 buah
Bingkai
foto berbentuk buah : 2 buah
Miniature
sepeda : 5
buah
Bunga
:
5 buah
Tempat
tissue :
5 buah
Alas
stoples :
10 buah
4.2 Hasil Pemasaran
Kegitan yang paling penting dari suatu usaha adalah pada
pemasarannya. Dalam kegiatan wirausaha kreasi kertas Koran ini, pemasaran dilakukan
pada saat kegiatan wisuda ke 27 di Universitas Bengkulu yakni pada tanggal 24
April 2009 yakni disekitar gedung GSG Universitas Bengkulu. Selebihnya kegiatan
pemasaran terjadi melalui kegiatan orderan.
Adapun hasil dari pemasaran ini adalah 42 barang yang telah
dibuat terjual seluruhnya sehingga memperoleh masukan pendapatan sebesar Rp.
470.000,- dengan rincian sebagai
berikut:
Tempat
pena gubug : 3
buah @ Rp. 20.000,- Rp. 60.000,-
Tempat pensil baling : 5 buah @ Rp. 7.000,- Rp. 35.000,-
Bingkai foto dan komedi putar : 7 buah @ Rp. 25.000,- Rp.
175.000,-
Bingkai foto berbentuk buah : 2 buah @
Rp. 10.000,- Rp. 20.000,-
Miniature sepeda : 5 buah @ Rp. 7.000,- Rp. 35.000,-
Bunga : 5 buah @ Rp. 5.000,- Rp. 25.000,-
Tempat tissue : 10 buah @ Rp. 7.000,- Rp. 70.000,-
Alas stoples : 10 buah @ Rp. 5.000,- Rp. 50.000,-
Total : Rp. 470.000,-
4.3
Pembahasan
BAB V Kesimpulan dan Saran
5.1
Kesimpulan
5.2 Saran
Daftar Pustaka
Arismunandar
W., Komunikasi dalam Pendidikan, Disampaikan pada acara Apresiasi dan
Pengabdian Guru Besar dan Dosen Senior Departemen Teknik Mesin ITB, Bandung
Harsiwi
Th. A. M., Peranan Agen Perubahan dalam Institusi Pendidikan Tinggi, Available,
http://artikel.us/aharsiwi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar