Kamis, 09 Februari 2012

HAKEKAT ILMU PENGETAHUAN


RESUME
PENGEMBANGAN KURIKULUM
HAKEKAT ILMU PENGETAHUAN















Oleh
HOTNARIDA WITASARI
1103697



PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012
HAKEKAT ILMU PENGETAHUAN

A.     PENGANTAR
Filsafat terletak pada titik sentral dalam dunia pendidikan.  Asumsi-asumsi filsafat tentang hakekat hidup yang baik (good life) memainkan peranan besar dalam menetapkan bagaimana manusia hidup. Filsafat dapat memberikan dasar dan butir-butir pedoman bagi pengambilan keputusan yang bijaksana.
B.     FILSAFAT DAN KURIKULUM
Pada hakekatnya, filsafat hidup dan kurikulum sama-sama ingin menjawab pertanyaan “untuk menjadi apa anak-anak kelak”. Zais menganggap pekerjaan kurikulum antara lain adalah suatu aspek dari filsafat, sedangkat filsafat sebenarnya adalah teori umum pendidikan. Jadi, hakekat utama filsafat hidup yang ingin dimasukkan dalam kurikulum adalah ilmu pengetahuan. Dalam kajiannya dengan kajian filsafat ilmu pengetahuan, para ahli mengklasifikasikannya pada tiga kategori filsafat yang berkaitan erat dengan pengambilan keputusan kurikulum, yaitu:
a.       Ontologi, hakekat realita
Ontology menyangkut permasalahan filsafat yang berusaha menjawab pertanyaan “apakah realita itu?”. Realita dilihat orang berbeda, walaupun biasanya yang real itu menyangkut realita.
Tiga Aliran Ontology
1.      Supernatural
Sumber realitanya berada pada daerah supernatural, yaitu dalam ranah spiritual ketuhanan atau ranah ide-ide seperti yang bersumber dari Plato.
2.      Ontology Bumi
Sumber realitanya bertumpu pada asumsi bahwa tempat realita ini berada di Bumi kita pada masa kini, sekitar tempat manusia hidup.
3.      Ontology Manusia
Mendasarkan fikirannya pada asumsi bahwa realita bertengger dalam pengalaman manusia, menganggap bahwa pembicaraan tentang lokasi dan hakekat realita tidak berdasar karena manusia tidak memahami realita secara langsung dank arena realita terakhir terletak pada, dan berada dalam pengalaman setiap individu manusia.
b.      Epistimologi, Hakekat Ilmu Pengetahuan
Yaitu cabang filsafat yang berkaitan dengan hakekat ilmu pengetahuan dan cara memperolehnya, berusaha menjawab pertanyaan “apakah kebenaran itu?, bagaimana mengetahuinya? Bagaimana kita mengetahui bahwa kita tahu?”. Ini merupakan cabang ilmu filsafat yang paling berkaitan dengan kurikulum karena ilmu pengetahuan merupakan pusat perhatian kurikulum.
c.       Aksiologi, Hakekat Nilai
Menyanggkut pembicaraan tentang nilai, berusaha menjawab pertanyaan “apakah yang bagus itu? Apa yang baik dilakukan orang?”. Aksiologi mencakup dua kategori utama: (1) etika, berkaitan dengan pengertian benar dan salah, baik dan buruk dalam kehidupan manusia, menyangkut masalah moral, (2) Estetika, menyangkut pengertian indah dan kesenangan pengalaman manusia.
d.      IMPLIKASI KURIKULUM
1.      Supernatural
Ontology yang memandang realita berada di ”atas sana”, memandang bahwa pengetahuan bersifat absolute benar dan cara memperolehnya melalui proses penerimaan (received) tanpa “reserve” dari sumbernya yaitu orang-orang yangmengetahuinya.
2.      Bumi
Ontology bumi sering disebut moistik sebab aliran ini lebih berorientasi pada fisik dunia sebagai objek kajian, artinya menganggap realita akhir berada di dunian ini serta memandang ilmu pengetahuan berlokasi di dunia ini pula.
3.      Manusia
Ide-ide bukan merupakan deskripsi realita yang telah lampau (antisedent) tapi juga deskripsi untuk yang belum ada atau yang aka nada di masa dating. Contoh iklan barang di media massa untuk menarik pembeli dengan mengemukakan hal-hal yang baik saja, setelah konsumen memakai dia akan tahu barang tersebut baik atau buruk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar