RESUME
PENGEMBANGAN KURIKULUM
HAKEKAT ILMU PENGETAHUAN
Oleh
HOTNARIDA
WITASARI
1103697
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2012
HAKEKAT ILMU PENGETAHUAN
A.
PENGANTAR
Filsafat terletak pada titik sentral dalam dunia
pendidikan. Asumsi-asumsi filsafat
tentang hakekat hidup yang baik (good life) memainkan peranan besar dalam
menetapkan bagaimana manusia hidup. Filsafat dapat memberikan dasar dan
butir-butir pedoman bagi pengambilan keputusan yang bijaksana.
B.
FILSAFAT
DAN KURIKULUM
Pada hakekatnya, filsafat hidup dan kurikulum
sama-sama ingin menjawab pertanyaan “untuk menjadi apa anak-anak kelak”. Zais
menganggap pekerjaan kurikulum antara lain adalah suatu aspek dari filsafat,
sedangkat filsafat sebenarnya adalah teori umum pendidikan. Jadi, hakekat utama
filsafat hidup yang ingin dimasukkan dalam kurikulum adalah ilmu pengetahuan.
Dalam kajiannya dengan kajian filsafat ilmu pengetahuan, para ahli
mengklasifikasikannya pada tiga kategori filsafat yang berkaitan erat dengan
pengambilan keputusan kurikulum, yaitu:
a.
Ontologi,
hakekat realita
Ontology
menyangkut permasalahan filsafat yang berusaha menjawab pertanyaan “apakah
realita itu?”. Realita dilihat orang berbeda, walaupun biasanya yang real itu
menyangkut realita.
Tiga Aliran Ontology
1. Supernatural
Sumber realitanya berada pada
daerah supernatural, yaitu dalam ranah spiritual ketuhanan atau ranah ide-ide
seperti yang bersumber dari Plato.
2. Ontology Bumi
Sumber realitanya bertumpu pada
asumsi bahwa tempat realita ini berada di Bumi kita pada masa kini, sekitar
tempat manusia hidup.
3. Ontology Manusia
Mendasarkan fikirannya pada
asumsi bahwa realita bertengger dalam pengalaman manusia, menganggap bahwa
pembicaraan tentang lokasi dan hakekat realita tidak berdasar karena manusia
tidak memahami realita secara langsung dank arena realita terakhir terletak
pada, dan berada dalam pengalaman setiap individu manusia.
b.
Epistimologi,
Hakekat Ilmu Pengetahuan
Yaitu
cabang filsafat yang berkaitan dengan hakekat ilmu pengetahuan dan cara
memperolehnya, berusaha menjawab pertanyaan “apakah kebenaran itu?, bagaimana
mengetahuinya? Bagaimana kita mengetahui bahwa kita tahu?”. Ini merupakan
cabang ilmu filsafat yang paling berkaitan dengan kurikulum karena ilmu
pengetahuan merupakan pusat perhatian kurikulum.
c.
Aksiologi,
Hakekat Nilai
Menyanggkut
pembicaraan tentang nilai, berusaha menjawab pertanyaan “apakah yang bagus itu?
Apa yang baik dilakukan orang?”. Aksiologi mencakup dua kategori utama: (1) etika,
berkaitan dengan pengertian benar dan salah, baik dan buruk dalam kehidupan
manusia, menyangkut masalah moral, (2) Estetika, menyangkut pengertian indah
dan kesenangan pengalaman manusia.
d.
IMPLIKASI
KURIKULUM
1.
Supernatural
Ontology
yang memandang realita berada di ”atas sana”, memandang bahwa pengetahuan
bersifat absolute benar dan cara memperolehnya melalui proses penerimaan
(received) tanpa “reserve” dari sumbernya yaitu orang-orang yangmengetahuinya.
2.
Bumi
Ontology
bumi sering disebut moistik sebab aliran ini lebih berorientasi pada fisik
dunia sebagai objek kajian, artinya menganggap realita akhir berada di dunian
ini serta memandang ilmu pengetahuan berlokasi di dunia ini pula.
3.
Manusia
Ide-ide
bukan merupakan deskripsi realita yang telah lampau (antisedent) tapi juga
deskripsi untuk yang belum ada atau yang aka nada di masa dating. Contoh iklan
barang di media massa untuk menarik pembeli dengan mengemukakan hal-hal yang
baik saja, setelah konsumen memakai dia akan tahu barang tersebut baik atau
buruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar