Semua
orang memiliki kebutuhan untuk mengembangkan pemahaman diri, serta pemahaman
dan apresepsi terhadap individu yang hidup di dunia ini. Di dalam suatu
masyarakat yang majemuk individu harus memperoleh informasi dan memberikan
respon yang tepat. Bimbingan perkembangan didasarkan atas suatu premis bahwa
penghargaan yang positif terhadap martabat manusia merupakan suatu yang
esensial dalam masyarakat yang saling bergantung (interdependent society),
seperti sekarang ini.Adapun tujuan dari bimbingan dan konseling antara lain:
Tujuan umum dari Bimbingan dan Konseling
adalah untuk membantu individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai
dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya (seperti kemampuan
dasar dan bakat-bakatnya), berbagai latar belakang yang ada (seperti latar
belakang keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi) serta sesuai dengan
tuntutan positif lingkungannya. Dalam kaitan ini, bimbingan dan konseling membantu
individu untuk menjadi insan yang berguna dalam kehidupannya yang memiliki
berbagai wawasan, pandangan, interpretasi, pilihan, penyesuaian dan
keterampilan yang tepat berkenan dengan diri sendiri dan
lingkungannya.
Tujuan
khusus Bimbingan dan Konseling merupakan penjabaran tujuan umum tersebut yang
dikaitkan secara langsung dengan permasalahan yang dialami oleh individu yang
bersangkutan, sesuai dengan kompleksitas permasalahanya itu. Masalah-masalah
individu bermacam ragam jenis, intensitas, dan sangkutan-pautnya, serta
masing-masing bersifat unik. Oleh karena itu tujuan khusus bimbingan dan
konseling untuk masing-masing individu bersifat unik pula. Tujuan bimbingan dan
konseling untuk seseorang individu berbeda dari (dan tidak boleh disamakan
dengan) tujuan bimbingan dan konseling untuk individu lainnya
.
Bimbingan
dan konseling bertujuan membantu peserta didik mencapai tugas-tugas
perkembangan secara optimal sebagai makhluk Tuhan, sosial, dan pribadi. Lebih
lanjut tujuan bimbingan dan konseling meliputi:
v Tujuan
umum bimbingan dan konseling di sekolah ialah agar peserta didik, dapat:
(1) Mengatasi
hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan
pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.
(2)
Mencapai kebahagiaan hidup pribadi sebagai makhluk Tuhan,
(3)
Mencapai kehidupan yang produktif dan efektif dalam masyarakat,
(4)
Dapat
hidup bersama dengan individu-individu lain,
(5) Mendapatkan
harmoni antara cita-cita mereka dengan kemampuan yang dimilikinya. Dengan
demikian peserta didik dapat menikmati kebahagiaan hidupnya dan dapat memberi
sumbangan yang berarti kepada kehidupan masyarakat umumnya
v Tujuan
khusus bimbingan dan konseling di
sekolah.
Secara khusus bimbingan dan konseling bertujuan
untuk membantu peserta didik
atau peserta didik agar dapat mencapai tugas-tugas
perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial, belajar (akademik), dan karir.
a. Tujuan
bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi-sosial peserta didik
adalah sebagai berikut.
`1)
Mengatasi kesulitan dalam memahami
dirinya sendiri.
2) Mengatasi
kesulitan dalam memahami lingkungannya, yang meliputi lingkungan sekolah,
keluarga, pekerjaan, sosial-ekonomi, dan kebudayaan.
3) Mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi
dan memecahkan masalahnya.
4) Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan
nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam
kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, Sekolah/Madrasah,
tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya.
5) Memiliki
sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya
masing-masing.
6)
Memiliki pemahaman tentang irama
kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang menyenangkan (anugrah) dan yang
tidak menyenangkan (musibah), serta dan mampu meresponnya secara positif sesuai
dengan ajaran agama yang dianut.
7) Memiliki
pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan; baik
fisik maupun psikis.
8) Memiliki
sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
9) Memiliki
kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat
10) Bersikap respek terhadap orang lain,
menghormati atau menghargai orang lain, tidak melecehkan
martabat atau harga dirinya.
11) Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan
dalam bentuk komitmen terhadap tugas atau kewajibannya.
12) Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human
relationship), yang diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan,
persaudaraan, atau silaturahim dengan sesama manusia.
13)
Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat internal
(dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain..
14)
Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.
b. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait
dengan aspek akademik (belajar)adalahsebagaiberikut .
1) Mengatasi
kesulitan dalam menyalurkan kemampuan, minat, dan bakatnya dalam bidang
pendidikan dan pekerjaan;
2) Memperoleh
bantuan secara tepat dari pihak-pihak di luar sekolah untuk mengatasi
kesulitan-kesulitan belajar yang tidak dapat dipecahkan di sekolah tersebut.
3) Merencanakan
kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupannya di masa yang
akan datang;
4) Memiliki
kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan memahami berbagai
hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang dialaminya.
5) Memiliki
sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membacabuku,
disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran,dan aktif
mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan.
6) Memiliki
motivasi yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
7) Memiliki
keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan membaca
buku,mengggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi
ujian.
8) Memiliki
keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan,seperti membuat
jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan diri dalam memperdalam
pelajaran tertentu, dan berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal
dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas.
9) Memiliki
kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
c.
Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek karir adalah sebagai berikut.
1)
Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan
pekerjaan.
2) Memiliki
pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan
kompetensi karir.
3) Memiliki
sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam bidang pekerjaan
apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan
norma agama.
4) Memahami
relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai pelajaran) dengan persyaratan
keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya
masa depan.
5)
Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara mengenali ciri-ciri
pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis
pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja.
6) Memiliki
kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara rasional
untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat,kemampuan, dan kondisi
kehidupan sosial ekonomi.
7)
Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir. Apabila seorang
peserta didik bercita-cita menjadi seorang guru, maka dia senantiasa harus
mengarahkan dirinya kepada kegiatan-kegiatan yang relevan dengan karir keguruan
tersebut.
8) Mengenal
keterampilan, kemampuan dan minat. Keberhasilan atau kenyamanan dalam suatu
karir amat dipengaruhi oleh kemampuan dan minat yang dimiliki.Oleh karena itu,
maka setiap orang perlu memahami kemampuan dan minatnya,dalam bidang pekerjaan
apa dia mampu, dan apakah dia berminat terhadappekerjaan tersebut.
9) Memiliki
kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan karir.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, mereka harus
mendapatkan kesempatan untuk:
(1) Mengenal dan memahami potensi, kekuatan,
dan tugas-tugas perkembangannya,
(2)
Mengenal dan memahami potensi atau
peluang yang ada di lingkungannya,
(3) Mengenal dan menentukan tujuan dan
rencana hidupnya serta rencana pencapaian tujuan tersebut,
(4)
Memahami dan mengatasi
kesulitan-kesulitan sendiri
(5)
Menggunakan kemampuannya untuk
kepentingan dirinya, kepentingan lembaga tempat bekerja dan masyarakat,
(6) Menyesuaikan diri dengan keadaan dan
tuntutan dari lingkungannya; dan
(7)
Mengembangkan segala potensi dan kekuatan
yang dimilikinya secara optimal.
(8) Mengenal dan melaksanakan tujuan
hidupnya serta merumuskan rencana hidup yang didasarkan atas tujuan itu;
(9)
Mengenal dan memahami kebutuhannya secara
realistis
(10)
Mengenal dan menanggulangi kesulitan-kesulitan sendiri
(11)Mengenal
dan mengembangkan kemampuannya secara optimal
(12)Menggunakan kemampuannya untuk
kepentingan pribadi dan untuk kepentingan umum dalam kehidupan bersama
(13) Menyesuaikan diri dengan keadaan dan
tuntutan di dalam lingkungannya
(14) Mengembangkan segala yang dimilikinya secara
tepat dan teratur, sesuai dengan tugas perkembangannya sampai batas optimal.
Ø Menurut
Hamrin & Cliford, tujuan bimbingan dan konseling ialah untuk membantu individu membuat pilihan
penyesuaian-penyesuaian interpretasi dalam hubungannya dengan situasi-situasi
tertentu.
Ø Menurut Thompson
& Rudolph, 1983 Bimbingan dan konseling bertujuan agar klien:
§ Mengikuti
kemauan-kemauan/saran-saran konselor.
§ Mengadakan
perubahan tingkah laku secara positif.
§ Melakukan
pemecahan masalah.
§ Melakukan
pengambilan keputusan, pengembangan kesadaran dan pengembangan pribadi.
§ Mengembangkan
penerimaan diri.
§
Memberikanpengukuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar