Minggu, 20 Maret 2016

TUJUAN BIMBINGAN KONSELING



Semua orang memiliki kebutuhan untuk mengembangkan pemahaman diri, serta pemahaman dan apresepsi terhadap individu yang hidup di dunia ini. Di dalam suatu masyarakat yang majemuk individu harus memperoleh informasi dan memberikan respon yang tepat. Bimbingan perkembangan didasarkan atas suatu premis bahwa penghargaan yang positif terhadap martabat manusia merupakan suatu yang esensial dalam masyarakat yang saling bergantung (interdependent society), seperti sekarang ini.Adapun tujuan dari bimbingan dan konseling antara lain:
Tujuan umum dari  Bimbingan dan Konseling adalah untuk membantu individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar dan bakat-bakatnya), berbagai latar belakang yang ada (seperti latar belakang keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi) serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya. Dalam kaitan ini, bimbingan dan konseling membantu individu untuk menjadi insan yang berguna dalam kehidupannya yang memiliki berbagai wawasan, pandangan, interpretasi, pilihan, penyesuaian dan keterampilan yang tepat berkenan dengan diri sendiri dan
lingkungannya.
Tujuan khusus Bimbingan dan Konseling merupakan penjabaran tujuan umum tersebut yang dikaitkan secara langsung dengan permasalahan yang dialami oleh individu yang bersangkutan, sesuai dengan kompleksitas permasalahanya itu. Masalah-masalah individu bermacam ragam jenis, intensitas, dan sangkutan-pautnya, serta masing-masing bersifat  unik. Oleh karena itu tujuan khusus bimbingan dan konseling untuk masing-masing individu bersifat unik pula. Tujuan bimbingan dan konseling untuk seseorang individu berbeda dari (dan tidak boleh disamakan dengan) tujuan bimbingan dan konseling untuk individu lainnya
.      
Bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik mencapai tugas-tugas perkembangan secara optimal sebagai makhluk Tuhan, sosial, dan pribadi. Lebih lanjut tujuan bimbingan dan konseling meliputi:
v  Tujuan umum bimbingan dan konseling di sekolah ialah agar peserta didik, dapat:
 (1) Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.
(2)  Mencapai kebahagiaan hidup pribadi sebagai makhluk Tuhan,
(3) Mencapai kehidupan yang produktif dan efektif dalam masyarakat,
(4) Dapat  hidup bersama dengan individu-individu lain,
(5) Mendapatkan harmoni antara cita-cita mereka dengan kemampuan yang dimilikinya. Dengan demikian peserta didik dapat menikmati kebahagiaan hidupnya dan dapat memberi sumbangan yang berarti kepada kehidupan masyarakat umumnya
v  Tujuan khusus  bimbingan dan konseling di sekolah.
Secara khusus bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu peserta didik
atau peserta didik agar dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial, belajar (akademik), dan karir.
a.      Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi-sosial peserta didik adalah sebagai berikut.
`1) Mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri.
2) Mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungannya, yang meliputi lingkungan sekolah, keluarga, pekerjaan, sosial-ekonomi, dan kebudayaan.
3)   Mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalahnya.


4)    Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, Sekolah/Madrasah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya.
5)  Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati dan      memelihara hak dan kewajibannya masing-masing.
6)  Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang menyenangkan (anugrah) dan yang tidak menyenangkan (musibah), serta dan mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
7)  Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik yang terkait      dengan keunggulan maupun kelemahan; baik fisik maupun psikis.
8)  Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
9)  Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat
10)  Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain, tidak         melecehkan martabat atau harga dirinya.
11)  Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas atau kewajibannya.
12)  Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship), yang diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau silaturahim dengan sesama manusia.
13) Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat internal (dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain..
14) Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.



b.   Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek akademik (belajar)adalahsebagaiberikut .
1)   Mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan, minat, dan bakatnya dalam bidang pendidikan dan pekerjaan;
2) Memperoleh bantuan secara tepat dari pihak-pihak di luar sekolah untuk mengatasi kesulitan-kesulitan belajar yang tidak dapat dipecahkan di sekolah tersebut.
3)   Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupannya di masa yang akan datang;
4) Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan memahami berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang dialaminya.
5) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membacabuku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran,dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan.
6) Memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
7)   Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan membaca buku,mengggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian.
8) Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan,seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan diri dalam memperdalam pelajaran tertentu, dan berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas.
9) Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.



c. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek karir adalah sebagai berikut.
1)  Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan.
2) Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan kompetensi karir.
3) Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan norma agama.
4) Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai pelajaran) dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan.
5)  Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja.
6) Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat,kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi.
7)  Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir. Apabila seorang peserta didik bercita-cita menjadi seorang guru, maka dia senantiasa harus mengarahkan dirinya kepada kegiatan-kegiatan yang relevan dengan karir keguruan tersebut.
8) Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat. Keberhasilan atau kenyamanan dalam suatu karir amat dipengaruhi oleh kemampuan dan minat yang dimiliki.Oleh karena itu, maka setiap orang perlu memahami kemampuan dan minatnya,dalam bidang pekerjaan apa dia mampu, dan apakah dia berminat terhadappekerjaan tersebut.
9)  Memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan karir.
 Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan kesempatan untuk:
 (1) Mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan tugas-tugas perkembangannya,
(2) Mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada di lingkungannya,
(3) Mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta rencana pencapaian tujuan tersebut,
(4) Memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri
(5) Menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya, kepentingan lembaga tempat bekerja dan masyarakat,
 (6) Menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya; dan
(7) Mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara optimal.
(8) Mengenal dan melaksanakan tujuan hidupnya serta merumuskan rencana hidup yang didasarkan atas tujuan itu;
(9) Mengenal dan memahami kebutuhannya secara realistis
(10) Mengenal dan menanggulangi kesulitan-kesulitan sendiri
(11)Mengenal dan mengembangkan kemampuannya secara optimal
(12)Menggunakan kemampuannya untuk kepentingan pribadi dan untuk kepentingan umum dalam kehidupan bersama
 (13) Menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan di dalam lingkungannya
 (14) Mengembangkan segala yang dimilikinya secara tepat dan teratur, sesuai dengan tugas perkembangannya sampai batas optimal.
Ø  Menurut Hamrin & Cliford, tujuan bimbingan dan konseling  ialah untuk membantu individu membuat pilihan penyesuaian-penyesuaian interpretasi dalam hubungannya dengan situasi-situasi tertentu.
Ø  Menurut Thompson & Rudolph, 1983 Bimbingan dan konseling bertujuan agar klien:
 §  Mengikuti kemauan-kemauan/saran-saran konselor.
§  Mengadakan perubahan tingkah laku secara positif.
§  Melakukan pemecahan masalah.
§  Melakukan pengambilan keputusan, pengembangan kesadaran dan pengembangan pribadi.
§  Mengembangkan penerimaan diri.
§  Memberikanpengukuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar