Minggu, 20 Maret 2016

Asumsi Bimbingan Konseling Perkembangan




  1. Asumsi Bimbingan dan Konseling Perkembangan
Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan tetapi tidak semua pendidikan dikategorikan sebagai bimbingan.  Intervensi bimbingan dan konseling mempunyai dampak yang substansial terhadap perkembangn peribadi dan pendidikan siswa, meskipun disadari bahwa produk yang dihasilkan bukan semata mata hasil bimbingan dan konseling saja karena masih banyak ilmu dan okupasi lain dalam pendidikan yang ikut menentukan perkembangan di sekolah. Janne Border &s Sandra M Drury (clarborn & Robinson1992)
Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan pandangan mutakhir yang bertitik  tolak dari asumsi yang positif tentang potensi manusia. Berdasarkan asumsi ini maka bimbingan dan konseling dipandang sebagai suatu proses perkembangan (developmental process) yang menekankan kepada upaya untuk membantu semua peserta didik atau individu dalam semua aspek perkembangannya, yang menyangkut aspek aspek vokasional, pendidikan peribadi dan sosial. (Shertzer &Stone, 1971:76; Robert D. Myrick dalam Sunaryo K,1996; dan Dedi Supriadi,1997;7)

  1. Asumsi Dasar Bimbingan Dan Konseling Perkembangan
-          Menurut Myrick (1993) asumsi dasar bimbingan perkembangan adalah sebagai berikut :
1.      Potensi individu merupakan suatu aset yang  sangat berharga bagi masyarakat dan masa depan kemanusiaan
2.      Pendekatan perkembangan mempertimbangkan hakeket perkembagan yang mencakup tahapan dan tugas perkembangan secara umum sebagai besar individu mengalami dari masa kanak kanak menuju dewasa.
3.      Tujuan akhir pendidikan perkembangan adalah membantu belajar lebih efektif dan efisien.
4.      Bahwa program perkembangan menghendaki bantuan dari semua personil sekolah sehingga dapat mencapai tujuannya.
5.      Hakekeat manusia menggerakan individu secara sekunsuil menuju yang positif dan peningkatan diri.
Maka rumusan asumsi bimbingan yang selanjutanya adalah sebagai berikut :
1.      Bimbingan merupakan jantungnya proses pendidikan, dengan bimbingan maka proses pendidikan akan berjalan dengan baik karena bimbingan merupakan begian integral dari pendidikan maka tujuan bimbingan  akan mengarah pada tujuan pendidikan.
2.      Bimbingan perkembangan diperlukan semua siswa terutama anak yang berbakat, setiap siswa memiliki potensi dan kemampuan untuk berkembang dengan adanya bimbingan maka semua siswa dapat mengembangkan potensi yang dimiliki, karena setiap individu memiliki potensi yang berbeda.
3.      Klien adalah individu yang bersifat umum, setiap individu memiliki kekhasan yang berbeda, dan memiliki potensi yang sangat berbeda pula. Walaupun  anak kembar yang dilahirkan sama, tetapi tetap pasti berbeda baik itu potensi, bakat dan kepribadian.
4.      Individu hakekatnya bergerak pada peningkatan diri berdasarkan dengan tugas perkembangan dan potensi dirinya, setiap individu memiliki potensi yang sangat berbeda dan memiliki tugas perkembangan yang harus dilewati, apabila tugas tersebut dapat terselesaikan maka ia akan melakukan tugas perkembangan yang selanjutnya dan apabila tidak bisa manyelesaikan tugas perkembangannya maka akan menggangu tegas perkembangan yang lainya.
5.      Potensi dan bakat merupakan aset yang sangat berharga bagi kehidupan masyarakat dan masa depan kemanusiaan. Seseorang yang memiliki potensi kemudian mampu untuk memanfaatkan dan mengembangkannya maka ia akan sangat dibutuhkan oleh lingkungan masyarakat sehingga hal ini merupakan aset yang sangat berharga.
Bimbingan dan konseling perkembangan menitik beratkan pada aspek pengembangan potensi individu, karena setiap individu memiliki potensi yangsangat berbeda beda, unik, memiliki kekhasan tersandiri, baik dalam menyikapi masalah dan dalam peningkatan dirinya ke arah lebih baik. Seseorang yang dapat mengembangkan potensinya maka individu tersebut akan sangat dibutuhkan, bermanfaat bagi dirinya dan juga bagi masyarakat.
Seorang konselor memiliki peran yang signifikan dalam pengembangan potensi dan bakat yang dimiliki oleh seorang individu sehingga individu dapat mengetahui potensi kemudian mengembangkan potensi tersebut ke arah yang lebih baik dan memanfaatkannya dengan sebaik mungkin.
-          Menurut Blocher (1974:5), ada dua Asumsi pokok bimbingan dan konseling perkembangan yaitu:
1.      Perkembangan adalah tujuan bimbingan dan konseling. Oleh karena itu, Konselor perlu   memiliki kemampuan untuk  memahami perkembangan siswa sesuai dengan tujuan bimbingan dan konseling.
2.      Interaksi yang baik merupakan suatu perkembangan yang harus dikembangkan   oleh   Guru   Bimbingan  dan Konseling. Oleh karena  itu, Konselor  perlu menguasai pengetahuan   dan  ketrampilan khusus untuk  mengembangkan interaksi yang baik sebagai pendukung sistem   layanan  bimbingan dan konseling.   

  1. Prinsip Bimbingan dan Konseling Perkembangan

Beberapa prinsip dasar yang dapat menjadi dasar bagi layanan bimbingan dan konseling. Prinsip-prinsip ini didasarkan pada konsep filosofis tentang konsep kemanusiaan yang menjadi dasar bagi pemberian layanan bimbingan di lingkungan sekolah ataupun  di lingkungan luar sekolah, perinsip-perinsip tersebut secara umum diantaranya, yaitu:
1.      Bimbingan diperuntukan bagi semua individu, jadi tidak hanya orang yang bermasalah saja yang berhak mendapatkan bimbingan tetapi kepada semua individu, baik wanita ataupun pria, baik remaja atau orang dewasa.
2.      Bimbingan bersifat individualisasi, karena setiap individu bersifat unik mempunyai kekhasan dari yang lain, dengan proses bimbingan maka dapat dibantu proses pengembangan keunikannaya tersebut, fokus sasaran bantuan ini adalah individu itu sendiri.
3.      Bimbingan menekankan pada hal yang positif bimbingan memberikan kesempatan individu untuk senantiasa berkembang dengan potensi yang dimiliki, dan pandangan yang positif terhadap diri sendiri.
4.      Bimbingan merupakan usaha bersama, jadi tidak hanya tugas koselor saja melainkan kerjasama.
5.      Pengambilan keputusan merupakan hal yang sangat esensial dalam proses bimbingan. Bimbingan  diarahkan supaya individu tersebut dapat mengarahkan diri, melakukan pilihan dan mengambil keputusan. Bimbingan mempunyai peranan dalam memfasilitasi individu dalam mempertimbangkan, menyesuaikan diri, dan menyempurnakan tujuan. kemampuan membuat pilihan secara tepat bukan merupakan kemampuan bawaan tetapi kemampuan yang harus dikembangkan. Jones et.al. (1970)
6.      Bimbingan berlangsung pada berbagai aturan kehidupan, pemberian layanan bimbingan dan konseling tidak hanya berlangsung dalam setting sekolah tetapi ada juga bimbingan karir, bimbingan keluarga, ataupun lembaga pemerintah ataupun swasta.
Prinsip bimbingan dan konseling diantaranya, bimbingan merupakan hal yang pertama dan secara sitematis bersangkutan dengan perkembangan peribadi individu, bimbingan  terjadi karena ada hubungan interaksi dengan individu, berorientasi  pada bentuk kerja sama, didasarkan pada penghargaan antara harkat dan martabat serta nilai individual, bimbingan merupakan proses yang berkesinambungan dan menyatu dengan proses pendidikan, setiap menusia dapat mengembangkan diri.
Untuk memahami makna bimbingan dan konseling maka, maka  sangat penting diketahui prinsip-prinsip bimbingan dan konseling perkembangan diantaranya, yaitu:
1.      Bimbingan dan konseling perkembangan diperlukan oleh semua sisiwa dalam membantu pencapaian tugas perkembangan.
2.      Bimbingan dan konseling perkembangan anak memiliki fokus pada belajar anak myrick (1993) mengemukakan bimbingan dankonseling perkembangan diorientasikan untuk membantu siswa supaya dapat belajar lebih efektif dan efisien.
3.      Konselor dan guru memiliki fungsi bersama dalam progaram bimbingan perkembangan.
4.      Suatu kurikulum yang terorganisasikan dan terencana merupakan bagian yang sangat penting dalam bimbingan perkembangan.
5.      Bimbingan dan konseling perkembangan sangat berkenaan dengan penerimaan diri, pemahaman diri, dan peningkatan diri. Konseling perkembangan difokuskan pada kegiatan yang dirancang untuk membantu anak dalam rangka mengetahui lebih baik tentang dirinya dan menyadari kekurangan dirinya.
6.      Bimbingan dan konseling perkembagan berfokus pada proses pendorongan diri.
7.      Bimbingan perkembangan menghargai , memahami bahwa anak dalam proses menjadi, dan aktivitas konselor perkembangan menekankan pada efektifitas proses bimbingan dari pada menekankan harapan akhir bimbingan.
8.      Bimbingan dan konseling perkembangan berorientasi pada tim dan menuntut layanan konseling yang profesional dan terlatih.
9.      Bimbingan perkembangan sangat berkenaan dengan identifikasi kebutuhan kasus sejak dini, karena dengan diketahuinya kebutuhan anak  sejak dini, akan memudahkan membantu pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal.
10.  Bimbingan dan konselin perkembangansangat berkenaan dengan psikologi dan praktek. Konseling perkembangan tidak hanya tertarik pada hasil asesment tentang kemampuan anak untuk belajar melainkan tertarik pada bagaimana anak menggunakan kemampuan.
11.  Bimbingan perkembangan memiliki landasan yang berkenaan dengan bidang psikologi anak perkembangan anak dan teori-teori belajar, jika bimbingan bersifat develop mental maka program bimbingan dirancang untuk memenuhi kebutuhan anak.
12.  Bimbingan perkembangan bersifat sekunsial dan fleksibel myrick(1993) menyatakan bimbingan yang efektif harus bersifat fleksibel untuk memenuhi perbedaan individu yang terencana dengan  sitematis dan tidak bersifat acak
13.  Bimbingan perkembangan merupakan bagian intgral dari keseluruhan proses pendidikan myriek (1993) program bimbingan perkembangan yang efektif harus tidak terpisahkan darikegiatan pengajaran, bahkan menembus pada lingkungan sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar