Minggu, 20 Maret 2016

DEFINISI DAN PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING PERKEMBANGAN



2.1 Definisi Bimbingan dan Konseling Perkembangan
            Bimbingan merupakan suatu proses bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum terhadap keluarga dan masyarakat. Konseling merupakan bimbingan timbale balik antara dua individu, dimana yang seorang (konselor) berusaha membantu yang lain (klien) untuk mencapai pengertian tentang dirinya sendiri dalam hubungan dengan maslah-masalah yang dihadapi pada waktu yang akan datang. Bimbingan dan konseling perkembangan adalah pemberian bantuan kepada siswa yang dirancang dengan memfokuskan pada kebutuhan, kekuatan, minat, dan isu-isu yang berkaitan dengan tahapan perkembangan siswa dan merupakan bagian penting dan integral dari keseluruhan program pendidikan. Bimbingan perkembangan mengutamakan pertumbuhan aspek positif dari setiap individu, ketimbang menekankan pada orientasi krisis. Model ini melibatkan guru kelas, dan kepala sekolah, serta melibatkan orangtua dalam kerja sama yang merupakan surtu tim bimbingan.
2.2 Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling Perkembangan
            Dalam bimbingan dan konseling perkembangan terdapat beberapa prinsip, yakni :
·       Bersifat membantu
·       Berfokus terhadap pendorongan diri
·       Bersifat sekunsial dan fleksibel
·       Sangat berpengaruh terhadap psikologis
Menurut Muro dan Kottman (1995:50-53) bimbingan dan konseling perkembangan adalah bimbingan yang didalamnya mengandung prinsip-prinsip sebagai berikut.
a.       Bimbingan dan konseling diperlukan oleh seluruh siswa
Seluruh siswa ingin memiliki pemahaman diri, meningkatkan tanggung jawab terhadap control diri, memiliki kematangan dalam memahami lingkungan, dan belajar membuat keputusan. Setiap siswa memerlukan bantuan dalam mempelajari cara pemecahan masalah, dan memiliki kematangan dalam memahami nilai-nilai. Semua siswa memerlukan rasa dicintai dan dihargai, memiliki kebutuhan untuk meningkatkan kemampuannya, dan memiliki kebutuhan untuk memahami kekuatan pada dirinya.
b.      Bimbingan dan konseling perkembangan memfokuskan pada pembelajaran siswa
Secara operasional, konselor merupakan anggota tim yang terdiri atas orangtua, guru, pengelola, dan spesialis lainnya. Tugas mereka membantu siswa untuk belajar. Siswa yang memiliki kesulitan hendaknya tetap belajar, dan siswa yang lambat belajar hendaknya dibantu untuk belajar sebanyak mungkin, dengan demikian semua siswa terlibat dalam proses pembelajaran. Tujuan sekolah adalah pembelajaran. Sedangkan tujuan bimbingan dan konseling perkembangan adalah membantu siswa untuk belajar.
c.       Guru bimbingan dan konseling (konselor) dan guru merupakan fungsionaris bersama dalam program bimbingan perkembangan
Konselor dan guru bekerja sama membantu menyelesaikan masalah siswa. Guru bimbingan dan konseling (konselor) membantu guru dalam menelusuri permasalahan siswa, mendengarkan sungguh-sungguh perasaan yang dicurahkan guru, memperjelas, menentukan pendekatan yang akan digunakan,dan membantu mengevaluasi kegiatan pengajaran yang baru.
d.      Kurikulum yang diorganisasikan dan direncanakan merupakn bagian penting dalam bimbingan perkembangan
Seluruh program bimbingan perkembangan hendaknya berisi perencanaan dan pengorganisasian kurikulum yang matang. Kurikulum menekankan pada aspek kognitif, afektif, dan pertumbuhan yang normal. Materi program berupa kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan selt-esteem, motivasi berprestasi, kemampuan pemecahan masalah, perumusan tujuan, perencanaan, efektivitas hubungan antarpribadi, keterampilan berkomunikasi, keefektivan lintas budaya, dan perilaku yang bertanggungjawab.
e.       Program bimbingan perkembangan peduli dengan penerimaan diri, pemahaman diri, dan pengayaan diri
Kegiatan dalam bimbingan perkembangan dirancang untuk membantu siswa mengetahui lebih banyak tentang dirinya, menerima dirinya, serta memahami kekuatan pada dirinya.
f.       Bimbingan dan konseling perkembangan memfokuskan pada proses mendorong perkembangan
Metode encoura.gement diarahkan untuk: (a) menempatkan nilai pada diri siswa sebagaimana dirinya sendiri; (b) percaya pada dirinya; (c) percaya akan kemampuan diri siswa; membangun penghargaan akan dirinya; (d) pengakuan untuk bekerja dan berusaha dengan sungguh-sungguh; (e) memanfaatkan kelompok untuk mempermudah dan meningkatkan perkembangan siswa; (f) memadukan kelompok sehingga siswa merasa memiliki tempat dalam kelompok; (g) membantu pengembangan keterampilan secara berurutan dan secara psikologis memungkinkan untuk sukses; (h) mengakui dan memfokuskan pada kekuatan dan aset siswa; dan (i) memanfaatkan minat siswa sebagai energi dalam pengajaran.
g.      Bimbingan perkembangan mengakui pengembangan yang terarah ketimbang akhir perkembangan yang definitif
Guru bimbingan dan konseling (konselor) perkembangan mengakui bahwa perkembangan siswa sebagai suatu proses "menjadi", sehingga perrumbuhan fisik dan psikologisnya memiliki berbagai kemungkinan sebelum mencapai masa dewasa.
h.      Bimbingan perkembangan sebagai tim oriented menuntut pelayanan dari konselor profesional
Keberhasilan program bimbingan perkembangan memerlukan upaya bersama seluruh staf di sekolah. Untuk memperoleh keefektivan maksimum dari prograrn, sekolah hendaknya memiliki akses terhadap pengetahuan dan keterampiian konselor yang terlatih antara lain dalam konseling individual, konseling kelompok, pengukuran, dan perkembangan siswa.
i.        Bimbingan perkembangan peduli dengan identifikasi awal akan kebutuhan-kebutuhan khusus dari siswa
Guru bimbingan dan konseling (konselor) bekerja sama dengan guru untuk menernukan kebutuhan siswa yang jika tidak terpenuhi akan menjadi kendala dalam kehidupan siswa selanjutnya. Melakukan pendekatan dengan siswa baik secara kelompok maupun individual. Menjalin hubungan erat dengan orangtua merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam melaksanakan indentifikasi kebutuhan siswa.
j.        Bimbingan perkembangan peduli dengan penerapan psikologis
Guru bimbingan dan konseling (konselor) perkembangan tidak sekadar peduli pada asesmen kemampuan anak untuk belajar, melainkan pada bagaimana anak menggunakan kemampuannya.
k.      Bimbingan perkembangan memiliki kerangka dasar dari psikologis anak, psikologis perkembangan, dan terori-teori pembelajaran
Dalam implementasi bimbingan perkembangan mengaplikasikan prinsip-prinsip dari psikologi anak, psikologi perkembangan, dan dari teori-teori belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar