BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Setiap individu dalam masyarakat
merupakan potensi yang harus dikembangkan untuk mendukung dan melancarkan
kegiatan pembangunan dalam masyarakat tersebut. Manusia sebagai individu,
sebagaimana kodratnya memiliki sifat baik maupun buruk. Sifat-sifat yang kurang
baik inilah perlu dibina dan dirubah sehingga melahirkan sifat-sifat yang baik
lalu dibina dan dikembangkan. Proses perubahan dan pembinaan tersebut disebut
dengan pendidikan.
Melalui pendidikan, manusia diharapkan menjadi
individu yang mempunyai kemampuan dan keterampilan untuk secara mandiri
meningkatkan taraf hiudupnya baik lahir maupun bathin serta meningkatkan
peranannya sebagai individu/pribadi, warga masyarakat, warga Negara dan sebagai
khalifah-Nya
B.
Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di
atas, penulis membatasi pembahasan dalam makalah mengenai
Pendidikan dalam Masyarakat Modern dan
Sederhana
C.
Tujuan
Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini adalah
1. Mengetahui apa itu pendidikan
2. Mengetahui pendidikan
masyarakat modern
3. Mengetahui pendidikan masyarakat sederhana
4. Melengkapi nilai tugas mata kuliah landasan ilmiah ilmu pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendidikan
Berbicara
mengenai pendidikan tidak terlepas dari sudut pandang serta pendekatan yang
digunakan. Untuk melihat pendidikan secara utuh maka diperlukan suatu
pendekatan system, sehingga pendidikan dilihat secara menyeluruh dan tidak lagi
parsial atau pragmatis.
Pendidikan
merupakan suatu proses, dimana proses tersebut dapat berlangsung dimana dan
kapan saja, tidak hanya dalam lingkungan yang formal seperti di sekolah atau
kampus karena pendidikan tidak hanya sekolah atau kuliah. Perkembangan
seseorang mulai dari kecil, remaja sampai dewasa, di sekolah, di masyarakat dan
di rumah merupakan proses pendidikan yang menyeluruh.
Menurut
Pannen (2001 : 1) pendidikan digambarkan sebagai suatu kesatuan yang terdiri
dari subsistem-subsistem dan membentuk satu sistem yang utuh. Sistem pendidikan
ini memperoleh input dari masyarakat dan lingkungan serta akan memberikan
output bagi masyarakat dan lingkungan tersebut.
Sedangkan
menurut UU SPN No. 20 Tahun 2003, Pendidikan merupakan usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
B.
Masyarakat
Masyarakat (society) merupakan istilah yang digunakan
untuk menerangkan komuniti manusia yang tinggal bersama-sama. Boleh juga
dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan perhubungan antara pelbagai
individu. Dari segi perlaksaan, ia bermaksud sesuatu yang dibuat - atau tidak
dibuat - oleh kumpulan orang itu. Masyarakat merupakan subjek utama dalam
pengkajian sains sosial.
C. Masyarakat Modern
Masyarakat modern adalah masyarakat yang
sebagian besar warganya mempunyai orientasi nilai budaya yang terarah ke
kehidupan dalam peradaban masa kini. Pada umumnya masyarakat modern tinggal di
daerah perkotaan, sehingga disebut masyarakat kota. Namun tidak semua
masyarakat kota tidak dapat disebut masyarakat modern,sebab orang kota tidak
memiliki orientasi ke masa kini, misalnya gelandangan. Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi telah mengakibatkan munculnya perubahan dalam masyarakat Masyarakat
modern dalam lingkungan kebudayan ditandai dengan perkembangan kemajuan ilmu
dan teknologi untuk menghadapi keadaan sekitarnya.
Dalam
masyarakat modern segala sesuatu diusahakan atau dikerjakan dengan
sungguh-sungguh serta rasional sehingga menyebabkan selalu timbul pertanyaan
dalam masyarakat apakah kegunaan sesuatu bagi usaha menguasai lingkungan
sekitarnya. Akibat dari kehidupan tersebut, maka akan timbul sikap dalam
masyarakat modern, diantaranya :
- Terlalu percaya dengan peralatan dan teknik yang
berjalan secara mekanis sebagai satu hasil pemikiran manusia (Ilmu
pengetahuan). Dalam hal ini masyarakat tergolong dalam paham positivism
- Berbuat dan bertindak sesuai dengan rencana yang
terperinci sehingga tidak jarang manusia dikendalikan oleh rencana yang
disusunnya.
- Timbul rasa kehilangan orientasi dan jati diri yang
dapat melemahkan kehidupan bathin dan keagamaan.
Tanpa
disadari masyarakat modern semakin tergantung pada alat dan teknologi yang
diciptakan untuk menguasai dunia sekitarnya. Tidak jarang mereka kehilangan
identitas karena sudah dikuasai oleh mekanisme yang mereka ciptakan sehingga
mereka hidup tanpa jiwa dan tanpa kekuasaan. Dalam masyarakat modern (komplek –
penduduk rapat) kompleksitas dan kerapatan penduduk yang tinggi membuat mereka
kurang sensitif terhadap emosional mereka apalagi masalah keagamaan
mereka. Mereka cenderung ragu-ragu dalam memilih kepercayaan (Imran Manan :
1989 : 53).
Yang
paling fundamental dalam masyarakat modern adalah kepercayaan akan kemajuan
ilmu pengetahuan. Bagi mereka, masa depan bersifat terbuka. Mereka percaya bahwa
kondisi kemanusiaan, fisik, spiritual dapat diperbaiki dengan penggunaan sain
dan teknologi. Beberapa akibat dari kehidupan masyarakat modern adalah mereka
terasing secara kehidupan sosial yang disebabkan oleh pertumbuhan urbanisme
yang mendorong mobilitas dan melemahkan ikatan-ikatan kekeluargaan.
D.
Masyarakat Sederhana
(Tradisional)
Sikap
berpikir subjektif yang menyatukan dirinya dalam memahami gejala yang timbul
merupakan salah satu ciri masyarakat yang hidup dalam lingkungan yang
sederhana. Masyarakat sederhana (tradisional) masih bersikap untuk berpikir
dengan pola pikir yang tidak objektif dan rasional untuk menganalisis, menilai
dan menghubungkan suatu gejala dengan gejala yang lain.
Manusia
yang hidup tradisional (sederhana) biasanya masih ditandai dengan sikap
berpikir analogis dengan mengadakan generalisasi, penggunaan waktu secara
subjektif serta kurang mengenal waktu secara fisik. Masyarakat sederhana
menurut Robert Redfield dalam Imran Manan (1983 : 52) mengistilahkannya dengan “Folk
Sociaty” yaitu masyarakat yang kecil, homogen, sangat terintegrasi,
terasing, solidaritas kelompok yang tinggi, pembagian kerja yang sederhana,
sebagian anggota masyarakat memiliki pengetahuan dan perhatian yang sama dan
biasa dengan pemikiran, sikap-sikap dan aktivitas dari seluruh anggota
masyarakat. Komuniktas masyarakat sederhana menimbang segala-galanya dengan
prinsip-prinsip yang telah baku, mereka cendrung untuk berubah sangat lambat.
E. Pendidikan dalam Mayarakat Sederhana
dan Modern
Dalam
kebudayaan masyarakat sederhana agen pendidikan yang formal termasuk di
dalamnya keluarga dan kerabat. Sedangkan sekolah muncul relatif terlambat dalam
lingkungan masyarakat sederhana. Adapun beberapa kondisi menurut Imran Manan
(1989 : 57) yang mendorong timbulnya lembaga pendidikan (sekolah) dalam
masyarakat sederhana adalah :
- Perkembangan agama dan kebutuhan untuk mendidik para
calon ulama, pendeta, dll.
- Pertumbuhan dari dalam (lingkungan masyarakat itu
sendiri) atau pengaruh dari luar.
- Pembagian kerja dalam masyarakat yang menuntut
keterampilan dan dan teknik khusus.
- Konflik dalam masyarakat yang mengancam nilai-nilai
tradisional dan akhirnya menuntut pendidikan untuk menguatkan penerimaan
nilai-nilai warisan budaya.
Anak
–anak dalam masyarakat modern terhadap pendidikan mempunyai sebab–sebab
berlawanan, ketidak mampuannya menghubungkan informasi yang diperolehnya
disekolah dengan apa yang mesti dia ketahui supaya bekerja produktif dan
menikmatinya dalam kehidupannya. Sementara anak-anak masyarakat sederhana
selalu dalam hubungan yang intim dengan visi orang dewasa terhadap keterampilan
yang sedang dipelajarinya,sebaliknya anak-anak masyarakat modern pada umumnya
terpisah secara fisik dan psikologi dari pekerjaan-pekerjaan yang akan
menggunakan pengetahuanya.
Perbandingan Pendidikan Masyarakat Modern
dan sederhana
- Dalam masyarakat
sederhana guru-guru mempraktekkan apa yang mereka ajarkan sedangkan dalam
masyarakat modern guru –guru tidak bisa sekalian menjadi eksekutif karena
tidak mempunyai lagi yang di ajarkan.
- guru-guru dalam msayarakat
sederhana sangat terikat pada murid-murudnya ,anggota kerabatnya dan juga
pada apa yang diajarkannya sedangkan pada masyarakat modern tidak
terlibat secara langsung dengan sukses atau gagal muridnya, kurang
merasakan insentif hidup atau mati untuk mengajar secara efektif.
- Dalam masyarakat Sederhana
mengajarkan dan belajar menjadi lebih mudah sebab objek pengajaran selalu
dapat diperoleh sedangkan masyarakat modern pada umumnya sulit didapatkan.
- Masyarakat modern mengajarkan
anak-anak mereka lebih banyak pengetahuan daripada masyarakat sederhana,
masyarakat modern lebih banyak metode mengajar dan menggunakan waktu lebih
banyak dalam pengajaran formal
.
BAB III
PENUTUP
Satu
perbedaan yang sangat mendasar antara pendidikan dalam masyarakat sederhana
dengan masyarakat modern adalah pergeseran dari kebutuhan individu untuk
mempelajari sesuatu yang disetujui oleh setiap orang untuk kelangsungan
hidupnya baik masa sekarang maupun masa akan datang. Semakin besar pengetahuan
dan kompleks keterampilan yang akan dipelajari maka semakin lama waktu diperlukan untuk
kelangsungan kehidupan bermasyarakat.
Tugas
pendidikan dalam masyarakat adalah membangkitkan rasa ingin tahu intelektual,
yaitu perhatian terhadap pengetahuan yang terpisah dari aplikasi praktisnya.
Hal ini sangatlah tidah mudah, karena diperlukan sikap, disiplin dan
intelektual yang tidak bersifat pragmatis, instant dan serba cepat. Dengan
adanya perbandingan pendidikan dalam masyarakat ini dieperolah perbandingan
yang lebih seimbang kritis mengenai sisstem pendidikan kita. Jelas, bahwa dalam
pendidikan tidak bias memindahkan praktek-praktek yang komplek kedalam kebudayaan
yang lebih komplek dan besar dan mengharapkan akan hasil. Sebaliknya sukses
masyarakat sederhana dalam mengurus aspek-aspek tertentu dalam mendorong
pendidikannya, akan mendorong kita untuk mengatasi masalah-masalah pendidikan
kita seperti masalah mengintegrasikan anak-anak kedalam komunitas kedalam
lingkungannya dan membangkitkan minat, motivasi serta perhatian siswa selama
masa pendidikan merupakan permasalahan-permasalahan yang perlu dicarai
solusinya dengan prespektif dan optimisme yang lebih besar.
DAFTAR
PUSTAKA
- http://fauziapc.wordpress.com/2010/05/13/pendidikan-tradisional-dan-modern/
Diakses 1 Oktober 2012
- http://godongkelor.blogspot.com/2008/07/pendidikan-modern-vs-pendikan.html
Diakses 4 Oktober 2012
- http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/711091538.pdf,
Diakses 2 Oktober 2012
- http://www.stainbukittinggi.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=67:pendidikan-masyarakat-modern&catid=34:tulisan-ilmiah&Itemid=37 Diakses 4 oktober 2012
- Manan, Imran (1989), Anthropologi Pendidikan (Suatu pengantar),
Departemen P & K, PP-LPTK, Jakarta.
- Tim Penyusun Kamus. 1988. Kamus Besar Berbahasa Indonesia. Jakarta:
Perum Balai Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar