RESUME
STATISTIK
“REGRESI GANDA’’
OLEH
SRI WAHYU WIDYANINGSIH
1104033
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2011
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim,
Puji
dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas limpahan rahmat,
hidayah dan inayah-Nya lah penulis telah dapat menyelesaikan resume yang
berjudul “Regresi Ganda”
ini. Selawat beriring salam penulis sampaikan kepada nabi Muhammad SAW karena
dengan kerasulan beliaulah kita telah dibawa dari alam yang penuh dengan
kejahiliahan menuju alam yang penuh keimanan seperti yang kita rasakan sekarang
ini.
Selain
untuk memenuhi tugas mata kuliah Statistik, resume ini juga disusun untuk menambah
pengetahuan kita tentang Regresi
Ganda.
Dengan adanya resume ini penulis berharap dapat membantu teman-teman dalam mata
kuliah Statistik dan dalam
menyelesaikan tesisnya.
Dalam
penyusunan resume ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak.
Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Hamdi, M.Si selaku dosen
pembimbing mata kulian Statistik
dan teman-teman yang telah membantu hingga resume ini selesai sebagaimana
mestinya.
Penulis
menyadari dalam penyajian resume ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk
itu penulis mengharapkan saran dari pembaca agar dapat diperbaiki pada
pembuatan resume yang akan datang. Semoga resume ini bermanfaat sebagaimana
yang diharapkan.
Padang, Oktober 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
................................................................................................................. i
Daftar
isi............................................................................................................................ ii
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................................ 1
BAB II. PEMBAHASAN................................................................................................ 2
A.
Pengertian Regresi Ganda.............................................................................. 2
B.
Regresi Ganda Linier..................................................................................... 4
C.
Signifikansi Keofisien Regresi Ganda........................................................... 6
D.
Koefisien Regresi........................................................................................... 8
E.
Korelasi Parsial...............................................................................................
9
F.
Beberapa hal yang perlu diingat pada
regresi Ganda..................................... 11
BAB III. PENUTUP........................................................................................................ 13
A.
Kesimpulan..................................................................................................... 13
B.
Saran............................................................................................................... 13
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
I Mind Mapping Regresi Ganda
BAB I
PENDAHULUAN
Penentuan teknik analisis yang akan digunakan dalam suatu
analisis - biasanya dibahas dalam metodologi penelitian sangat tergantung dari
kerangka konseptual yang menjadi dasar analisis dan tujuan dari pelaksanaan
analisis. Agar hasil analisis dapat ditafsirkan secara tepat, maka harus
dihindari penggunaan teknik analisis yang tidak sesuai dengan skala pengukuran
dari variabel yang digunakan dalam analisis. Dalam mengkaji hubungan antara dua
variabel atau lebih, penting dipahami skala pengukuran dari setiap variabel
tersebut, sehingga teknik analisis yang akan digunakan untuk menjelaskan
hubungan atau kaitan antara variabel tersebut dapat dipilih yang paling sesuai.
Apabila hal ini diabaikan, maka dapat menghasilkan interpretasi hasil yang
kurang tepat (misleading).
Sebagai contoh, analisis regresi mensyaratkan bahwa variabel
yang digunakan paling tidak diukur secara interval, sehingga kalau ada salah
satu variabel yang diukur secara nominal atau ordinal maka hasil yang diperoleh
tidak dapat ditafsirkan secara tepat, oleh karena asumsi dalam penggunaan
teknik ini yang tidak dapat dilanggar adalah bahwa variabel yang digunakan
mengikuti distribusi normal.
Pada pertemuan yang lalu kita telah membahas mengenai korelasi
dan regresi linier sederhana. Makalah
ini akan membahas mengenai regresi ganda yang akan
dipaparkan pada pembahasan Bab II, semoga makalah ini dapat memberikan
pemahaman yang lebih lanjut bagi kita tentang teknik analisis menggunakan
regresi ganda.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Regresi Ganda
Dalam ilmu sosial (pendidikan) jarang
terjadi adanya hubungan antara dua variabel saja. Sebagian besar satu variabel
mempunyai hubungan dengan banyak variabel sehingga dalam analisis statistik pun
hendaknya digunakan alat statistik yang bisa mencakup hubungan banyak variabel.
Apabila kita jumpai satu variabel terikat yang dipengaruhi oleh beberapa variabel
bebas dalam mempengaruhi variabel terikat itu bermacam-macam, sehingga bentuk
hubungannyapun berbeda.
Dalam kajian ilmu sosial maupun
kependidika sering terjad sifat hubungan berjenjang. Ini berarti bahwa variabel
bebas dalam mempengaruhi variabel terikat tidak terjadi secara langsung, tetapi
melalui variavel lain. Variabel lain menjembatani pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat tersebut dengan variabel antara. Disamping itu, antar
variabel bebas itu sendiri mempunyai pola hubungan yang tidak tetap artinya
bisa benar-benar bebas, berkorelasi tetapi tidak signifikan, mempunyai hubungan
yang tidak erat.
Pola hubungan-hubungan regresi ganda
yang akan dibahas pada makalah ini diantaranya:
1.
Masing-masing
variabel bebas berdiri sendiri dalam mempengaruhi variabel terikat. Dalam
kondisi ini antar variabel bebas tidak terdapat hubungan yang signifikan. Jika
kondisi ini yang dijumpai, maka hasil perhitungan kuadrat koefisien merupakan
jumlah sumbangan/kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Besarnya
kontribusi total variabel bebas terhadap variabel terikat merupakan jumlah
kontribusi masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.
2.
Masing-masing
variabel bebas tidak berdiri sendiri-sendir, tetapi antar mereka mempunyai
kebebasan dalam mempengaruhi variabel terikat. Walaupun unsure kebersamaan
tetapi masih adasifat mandirinya dalam memberikan kontribusi terhadap variabel
terikat. Kalau sifat mandirinya variabel tersebut tidak ada, maka dengan
menghilangkan variabel bebas tersebut tidak akan mempengaruhi besarnya
kontribusi. Hal ini disebabkan oleh karena kontribusi variabel bebas yang tidak
mempunyai sifat mandiri telah diwakili oleh variabel bebas lainnya. Jika
korelasi antar variabel bebas sangat besar, maka sifat mandiri variabel bebas dalam
memberikan kontribusi terhadap variabel terikat sangat kecil, demikian pula
sebaliknya.
3.
Variabel
bebas dalam mempengaruhi variabel terikat tidak langsung, sehingga ada variabel
antara yang menjembatani hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
Dalam kasus ini peneliti hendaknya hati-hati, karena tanpa memperhatikan variabel
antara dapat memberikan keputusan yang salah dan tidak rasional. Kalau variabel
antara dilibatkan dalam analisis, maka analisisnya berjenjang. Mula-mula
menganalisis hubungan antara variabel bebas dengan variabel antara, baru
kemudian mencari hubungan variabel antara dengan variabel terikatnya.
Apabila yang kita hadapi adala
kondisi (pola) pertama, maka analisisnya akan sederhana. Sebaliknya jika yang
kita hadapi adalah pola yang kedua, maka kita harus melihat besarnya kontribusi
bersama maupun yang benar-benar terpisah. Lain halnya jika tujuan kita tidak
akan melihat kontribusi variabel bebas terhadap variabel terika, tetapi hanya
sekedar untuk melakukan prediksi atas nilai variabel terikat dengan dasar variabel
bebas. Tujuan yang terakhir ini kurang mempunyai sumbangan dalam pengambilan
kebijakan. Sebaiknya kita dapat menggunakan analisis statistik (khususnya
regresi ganda) semaksimal mungkin. Semakin banyak variabel bebas yang
dilibatkan dalam perhitungan (tentunya sesuai dengan teori yang mendasari
penelitian) semakin baik keputusan yang dapat diambil.
Mengingat dewasa ini komputer telah
diprogram untuk membantu peneliti dalam menganalisis data yang melibatkan banyak
variabel, maka analisis statistik tidak perlu ditakuti. Walaupun demikian
pemakai hasil (output) komputer hendaknya memahami konsep analisis yang
diperintahkan. Tanpa mengetahui konsep dasarnya hasil analisis komputer tidak
dapat membantu pemakai dalam menginterpretasikan serta mengambilkeputusan. Di
samping itu, tanpa pengetahuan statistik memungkinkan penelitian tidak tahu
adanya kesalahan dalam analisis maupun kelemahan nalisis, padahal kesalahan
serta kelemahan itu masih berkemungkinan muncul. Ingat bahwa komputer itu
bergantung pada orang yang menjalankannya (dalam hal ini adalah orang yang
memerintah), jika perintahnya tidak sesua dengan tujuan awal maka hasilnyapun
akan menyimpang atau bahkan tidak ada hasil sama sekali karena komputer tidak
dapat mengolah (memproses).
B.
Regresi Ganda Linier
Kalau satu variabel dependen Y perlu
dijelaskan oleh lebih dari satu variabel independen X, maka kita perlu membuat
model yang sesuai dengan tujuan studi. Model tersebut adalah regresi linier
ganda (Multivariate Linear Regression).
Selain berguna untuk dapat menjelaskan hubungan p variabel X secara bersama
terhadap variabel Y, dengan analisis regresi ganda juga dapat diperoleh suatu
penjelasan tentang peranan atau kontribusi relatif setiap variabel X terhadap
variabel Y.
Analisis regresi ganda mempunyai
langkah yang sama dengan analisis regresi sederhana, hanya di sini analisisnya
lebih kompleks, karena melibatkan banyak variabel bebas. Di samping itu,
analisis regresi ganda lebih banyak didasarkan pada asumsi, karena pengujian
tentang terpenuhi tidaknya asumsi masih sukar dilakukan. Sampai saat ini yang
baru dapat dikembangkan secara mantap adalah model linier, dan pengujian
linieritas pada regresi ganda terlalu sukar dilakukan sampai saat ini, lebih-lebih
jika varabel bebasnya lebih dari 4 (empat). Oleh karena itu, linieritas dalam
regresi ganda terpaksa diasumsikan saja, sehingga jika bentuk garis hubungan
itu tidak linier maka hasilnya bisa menyesatkan. Oleh karena itu, perlu
hati-hati dalam menggunakan hasil analisis regresi ganda.
Bentuk persamaan regresi ganda:
1.
Dua
variabel bebas
Untuk menghitung
koefisien regresinya menggunakan persamaan:
2.
Tiga
variabel bebas
Untuk
menghitung koefisien regresinya menggunakan persamaan:
3.
K
buah variabel bebas
Untuk
menghitung koefisien regresinya menggunakan persamaan sebanyak k+1 buah, yaitu:
Selain langkah di atas sebenarnya
koefisien regresi dapat dihitung dengan langkah lain, yaitu jika kita
mendasarkan perhitungan pada simpangan masing-masing nilai variabel dengan nlai
rata-ratanya. Apabila kita member notasi X (huruf besar) untuk nilai asli dan
nilai simpangan dengan x (huruf kecil), maka persamaan regresi ganda yang
disesuaikan adalah:
1.
Dua
variabel bebas
Nilai b dapat dihitung dengan
persamaan:
Untuk
menghitung koefisien regresi
menggunakan persamaan:
Untuk
menghitung koefisien regresi
menggunakan persamaan:
Untuk
menghitung koefisien regresi
menggunakan persamaan:
2.
Tiga
variabel bebas
Untuk
menghitung koefisien regresi
menggunakan persamaan:
Untuk
menghitung koefisien regresi
menggunakan persamaan:
3.
K
buah variabel bebas
Untuk
menghitung koefisien regresi
menggunakan persamaan:
Untuk
menghitung koefisien regresi
menggunakan persamaan:
Dengan perhitungan simpangan
masing-masing
(Y taksiran) akan dapat dihitung besarnya
variasi taksiran. Variasi taksiran ini akan memberi gambaran kepada
peneliti/pemakai tentang akurat tidaknya persamaan regresi ganda digunakan
sebagai alat prediksi. Apabila ternyata nilai variasi ini rendah/kecil maka
persamaan regresi itu digunakan untuk melakukan prediksi dengan baik, demikian
pila sebaliknya.
Variasi taksiran dapat dihitung
dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
k adalah banyaknya variabel bebas
C.
Signifikansi Koefisien Regresi Ganda
1. Pengujian Signifikansi Persamaan
Regresi
Pengujian disini menggunakan F tes,
yang merupakan hasil bagi MSb/a (regresi) dengan MS sisa. Pengujian
disini kita dasarkan pada asumsi bahwa persamaan regresi ganda yang diperoleh
aalah linier. Asumsi ini digunakan karena keterbatasan kemampuan melakukan
pengujian linieritas pada regresi ganda (lebih-lebih jika melibatkan x lebih
dari 2). Oleh karena itu, pengujiannya bisa dihitung dari nilai simpangan
masng-masing rata-ratanya.
a. Sum of Square b/a
Dihitung dengan rumus:
Dimana:
Sedangkan derajat kebebasan adakah k
(banyanya variabel bebas)
b. Means square b/a
Means square b/a merupakan hasil bagi
SS dengan derajat kebebasanya
c. Sum of Square Sisa
Dihitung dengan rumus:
Dimana derajat kebebasan sisa sebesar
n-k-1.
d. Means Square Sisa
Dihitung dengan rumus:
Setelah masing-masing means square
yang dibutuhkan dalam perhitungan F tes diperoleh, maka langkah selanjutnya
adalah mencari F, sedangkan F hitung dapat diperoleh dengan rumus:
Jika F hitung lebih besar daripada F
tabel maka hipotesis nol yang menyatakan bahwa regresi linier ganda tak
signifikan ditolak. Ini berarti bahwa persamaan regresi linier ganda yang
diperoleh dapat digunakan untuk melakukan presiksi nilai Y jika diketahui nilai
X1 dan X2, pada populasi di mana data sampel diambil.
2. Pengujian Signifikansi Regresi Ganda
Walaupun persamaan regresi linier
ganda telah terbukti signifikan, tetapi masih bisa dipersoalkan tentang
kontribusi masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk itu perlu
pengujian koefisien regresi, dalam hal ini akan diuji koefisien b dengan
menggunakan t tes. Pengujian disini akan melibatkan simpangan baku taksiran,
jumlah kuadrat simpangan nilai X yang diuji koefisiennya dengan rata-ratanya,
dan korelasi X yang diuji koefisiennya dengan X lainnya.
Nilai t dapat diperoleh dengan
menggunakan rumus:
Keterangan:
adalah koefisien regresi ke k
adalah simpangan baku koefisien b yang ke k
Simpangan baku koefisien b dapat
dihitung dengan rumus:
Jika nilai t hitung lebih besar dari
t tabel maka koefisien regresi signifikan.
D.
Koefisien Korelasi
Untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel
bebas terhadap variabel terikatnya diperlukan perhitungan koefisien korelasi.
Dalam regresi linier sederhana, koefisien korelasi merupakan kuadrat korelasi
antara X dan Y, tetapi dalam regresi linier ganda koefisien korelasi merupakan
sumbangan/kontribusi bersama dari seluruh variabel bebas terhadap variabel
terikatnya. Mengingat variabel bebas satu dengan vaiabel bebasyang lain
berkemungkinan besar tidak mandiri (masih ada hubungan walaupun kecil), maka
kontribusi seluruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya.
Koefisien korelasi regresi linier
ganda dapat dihitung dengan rumus:
Koefisien korelasi regresi linier
ganda juga dapat dihitung dengan rumus:
Keterangan:
adalah simpangan bakutaksiran Y untk
nilai-nilai X
adalah simpangan baku Y
Apabila kita telah memperoleh nilai
korelasi baik yang sederhana antar variabel, maka koefisien korelasinya lebih
mudah dihitung dengan rumus:
Apabila korelasi yang diketahui
terbatas pada korelasi sederhana, maka koefisien korelasi regres ganda akan
lebih mudah dihitung dengan rumus:
Sedangkan
dihitung dengan rumus:
Dan
dihitung dengan rumus
Setela korelasi regresi linier ganda
diperoleh, langkah selanjutnya adalah menguji signifikansi koefisien korelasi
tersebut. Apabila koefisien korelasi tersebut memang signifikan, barulah dapat
digunakan untuk menyatakanbesarnya kontribusi bersama dari variabel bebas
terhadap variabel terikatnya. Pengujian koefisien korelasi regresi linier ganda
menggunakan F tes, sedangkan F hitung diperoleh dengan rumus:
Apabila rencana penelitian melibatkan
banyak variabel bebas, maka kontribusi bersama variabel bebas terhadap variabel
terikat dimungkinkan semakin besar (tentunya dengan syarat bahwa antar variabel
bebas tersebut benar-benar independen).
Sampai sejauh ini kesimpulan yang
bisa diambil masih bersifat umum, sehingga tidak dapat memberikan informasi
yang spesifik. Mengingat kemungkinan variabel bebas yang satu dengan yang
lainnya tidak benar-benar independent (mereka masih ada hubungan), maka
besarnya kontribusi masih bisa dipertanyakan lagi. Apakah besarnya kontribusi
itu ditentukan oleh kedua variabel secara berimbang? Kalau tidak, berapa persen
yang benar-benar dipengaruhi oleh variabel bebas pertama dan berapa persen yang
dipengaruhi oleh variabel bebas ke dua? Untuk menjawab pertanyaan tersebut
diperlukan analisis lebih lanjut (analisis korelasi parsial). Analisis parsial
merupakan langkah lanjut dari analisis regresi ganda.
E.
Korelasi Parsial
Untuk mengetahui besarnya kontribusi
masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dengan mempertimbangkan
hubungan variabel bebas lainnya, baik terhadap variabel terikat maupun variabel
bebas yang dicari kontribusinya, diperlukan analisis tersendiri. Apabila yang
dihadapi adalah regresi dengan dua variabel bebas, maka akan diperoleh korelasi
parsial sebanyak dua buah.
Korelasi parsial yang pertama
menyatakan hubungan antara variabel bebas pertama dengan variabel terikat
dengan menghilangkan pengaruh (hubungan) variabel bebas kedua dengan variabel
bebas pertama dan pengaruh variabel kedua dengan variabel terikatnya. Korelasi
parsial yang kedua menyatakan hubungan antara variabel bebas kedua dengan variabel
terikat dengan menghilangkan pengaruh (hubungan) variabel bebas pertama dengan variabel
bebas kedua dan pengaruh variabel pertama dengan variabel terikatnya. Dengan
jalan menghilangkan pengaruh tersebut maka kontribusi variabel pertama dan
kedua terhadap variabel terikatnya
merupakan kontribusi yang mendekati murni.
Pada saat menghitung korelasi ganda
antara beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat, unsure kebersamaan
antar variabel bebas telah masuk. Oleh karenanya kita tidak memperoleh
informasi yang tepat (mendekati tepat) tentang besarnya kontribusi
masing-masing. Hal ini sering dijumpai pada penelitian sosial, termasukdi
dalamnya penelitian pendidikan, karena perubahan yang terjadi pada variabel
terikat tidak semata-mata dipengaruhi oleh satu dua variabel bebas. Di samping
masing-masing variabel bebas tidak benar-benar berdiri sendiri dalam mempengaruhi
variabel terikat. Unsure kebersamaan mungkin lebih banyak dari pada unsure
mandiri dalam mempengaruhi variabel terikat tersebut. Oleh karenanya pemakai statistik
hendaknya hati-hati dalam mendeskripsikanhasil analisis statistik. Jika
dianggap kurang bisa mengemukakan maksud atau tujuan penelitian maka analisis
perlu dilanjutkan.
Mengingat kita telah membahas
korelasi sederhana dan korelasi ganda, maka perhitungan pada korelasi parsial
tidak akan menyulitkan. Jika regresi ganda yang dihadapi mempunyai dua variabel
bebas (X1) dan (X2), maka aka nada dua koefisien korelasi
parsial yang dapat dihitung dengan rumus:
Sebelum kita menggunakan koefisien
korelasi parsial sebagai dasar interpretas perlu dilakukan uji signifikansi
koefisien korelasi parsial dengan F tes. Sedangkan F hitung yang berkaitan
dengan koefisien korelasi parsial, dihitung untuk masing-masing koefisien
korelasi. Untuk mencari F pada pengujian signifikansi koefisien korelasi
parsial antara variabel terikat dengan variabel bebas pertama dipakai rumus:
Sedangkan F hitung untuk koefisien
korelasi parsial antara variabel terikat dengan variabel bebas kedua dicari
dengan rumus:
F.
Beberapa Hal yang Perlu Diingat pada
Regresi Ganda
Sebelum menggunakan analisis regresi
ganda, kita perlu melakukan control terhadap beberapa kondisi yang berkaitan
dengan data yang dimiliki. Disamping itu juga harus mengambil ancang-ancang dalam
melakukan deskripsi. Hal ini disebabkan karena analisis regresi ganda menuntut
adanya beberapa syarat serta karena analisis regresi ganda mengandung
keterbatasan dalam analisisnya.
Beberapa syarat yang harus dipenuhi
dalam regresi ganda adalah:
1.
Sampel
harus diambil secara acak (random) dari populasi yang berdistribusi normal.
2.
Oleh
karena sampel diambil dari populasi yang berdistribusi normal, maka sampel juga
harus berdistribusi normal. Normalitas dapat diatasi dengan mengambil sampel
banyak. Di samping itu, normalitas dapat diuji dengan normalitas (misalnya
dengan liliefors)
3.
Data
variabel terikat harus berskala interval atau skala ratio sedangkan skala untuk
variabel bebas tidak harus interval atau ratio tetapi bisa juga untuk data yang
berskala lebih rendah. Jika variabel bebas berskala di bawah interval, maka
perlu cara lain. Dalam hal ini data variabel bebas diubah dengan system coding
(pemberian tanda tertentu). Pembahasan di sini terbatas pada analisis dengan variabel
berskala interval atau ratio.
4.
Antara
variabel bebas dengan variabel terikat mempunyai hubungan secara teoritis, dan
melalui perhitungan korelasi sederhana dapat diuji signifikansi hubungan
tertentu. Jika ternyata antara variabel bebas dengan variabel terikat tidak
mempunyai hubungan sederhana yang signifikan maka korelasi gandapun tidak akan
signifikan.
5.
Persamaan
regresi harus linier. Mengingat pengujian linieritas untuk regresi ganda sukar
dilakukan maka sejauh ini linieritas untuk regresi ganda hanya di asumsikan.
Oleh karena itu, perlu tindakan hati-hati dalam melakukan deskripsi atas hasil
analisisnya karena semua perhitungan didasarkan pada asumsi, dan tidak
dilakukan pengujian tentang linieritas.
Dalam regresi ganda besarnya
kontribusi bersama tergantungan pada urutan masuknya variabel bebas dalam
perhitungan. Hal ini berarti bahwa besar kecilnya kontribusi bersama variabel
bebas terhadap variabel terikat akan berubah-ubah jika urutan memasukkan data variabel
bebas dalam perhitungan diubah-ubah (posisi variabel bebas berubah akan
mengubah besarnya kontribusi bersama walaupun data sama untuk setiap
responden). Besarnya variabel bebas yang dominan (mempunyai hubungan/korelasi
sederhana paling besar) akan masuk dalam perhitungan lebih dahulu. Baru
kemudian diikuti oleh variabel bebas berikutnya. Apabila model yang
dikembangkan didasarkan oleh teori yang kuat (berkaitan dengan urutan
kontribusi X terhadap Y), maka perhitungan korelasi ganda sebaiknya didasarkan
pada urutan menurut teori. Perhitungan manual yang dilakukan di atas
berdasarkan urutan yang telah ditetapkan lebih dulu.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1. regresi linier ganda (Multivariate Linear Regression) adalah
analisis yang dilakukan apabila satu variabel dependen Y perlu dijelaskan oleh
lebih dari satu variabel independen X.
2. Model regresi ganda yang telah
dikembangkan secara mantap adalah model linier.
3. Pengujian keberartian persamaan
regresi ganda menggunakan F tes dan pengujian koefisien regresi menggunakan t
tes.
4. Untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel
bebas terhadap variabel terikatnya diperlukan perhitungan koefisien korelasi.
5. Untuk mengetahui besarnya kontribusi
masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dengan mempertimbangkan
hubungan variabel bebas lainnya, baik terhadap variabel terikat maupun variabel
bebas yang dicari kontribusinya, diperlukan analisis korelasi parsial.
B.
SARAN
Dalam menggunakan analisis regresi ganda perlu kehai-hatian,
hal ini disebabkan karena analisis regresi ganda menuntut adanya beberapa
syarat serta karena analisis regresi ganda mengandung keterbatasan dalam
analisisnya.
DAFTAR PUSTAKA
Irianto, Agus. 2010. Statistik Konsep Dasar, Aplikasi, dan
Pengembangannya. Jakarta: Prenada Media Group.
Sudjana. 1996. Metoda Statistika.
Bandung: Tarsito.
Tim Penyusun. 2006. Statistika Dasar (Metoda Statistika).
Bengkulu: Universitas Bengkulu.
makasih banyak kak, bermanfaat sekali. izin copas ya buat tugas kuliah :)
BalasHapuskak rumusnya tidak terlihat boleh tidak minta soft filenya?
BalasHapus